Desain Grafis Berbasis Web

Dasar penggunaan ragam layout website dalam membuat media visual berbasis web

  • Static

Layout static pada web desain memiliki ukuran tetap pada semua resolusi browser. Lebar layout static ini menggunakan satuan pixel (px) sehingga akan menghasilkan layout yang statis. Contoh layout static: Facebook, Twitter.

  • Fluid

Layout fluid memiliki kemampuan untuk menyesuaikan lebar layout sesuai dengan resolusi browser. Hal tersebut terjadi karena lebar layout menggunakan satuan percent (%) sehingga lebar layout akan mengikuti resolusi browser saat dikecilkan atau dibesarkan (resize). Contoh layout fluid: gmail, yahoo mail.

  •  Responsive

Layout responsive memiliki kemampuan untuk berganti layout pada resolusi tertentu. Layout bisa berganti ini berkat kehadiran CSS3 dengan sintax media queries nya. Kalo di pemrograman fungsinya mirip ‘if’ tapi ini di css. Jadi sebuah web bisa memiliki tampilan berbeda saat dibuka dengan pc, tablet atau smartphone.

  • Responsive-fluid

Layout responsive-fluid merupakan gabungan antara responsive dengan fluid sehingga lebar layout akan mennyesuaikan resolusi dan akan berganti layout pada resolusi tertentu. Layout ini menggunakan media queries dan satuan percent (%) untuk ukuran.

  • Horizontal Scrolling

Layout horizontal scrolling adalah dengan menata content web kesamping, sehingga untuk melihat content web tersebut menggunakan scroll horizontal.

  • Parallax Scrolling

Layout parallax scrolling menggunakan beberapa layer dan setiap layer memiliki kecepatan perpindahan yang berbeda-beda saat di scroll sehingga menimbulkan efek yang menarik

Penggunaan berbagai macam format gambar pada desain grafis berbasis web

  • PNG sangat baik untuk dipergunakan pada kebanyakan web browser (IE6+ butuh sedikit sentuhan CSS untuk pengaturan transparansi). Format jenis ini sangat tepat untuk menyimpan grafik (ilustration) atau foto (kualitas tinggi)
  • JPG adalah pilihan terbaik untuk menampilkan foto secara online, walau kualitasnya tidak sebagus PNG tetapi cukup bisa diterima mata manusia
  • GIF sangat baik untuk menampilkan gambar grafik (jika tidak mau menggunakan PNG), tapi jangan ubah foto menjadi format GIF karena hasilnya tidak sedap dipandang mata
  • BMP bisa dikategorikan sebagai gambar tidak terkompresi, tidak disarankan untuk penggunaan pada web (menghabiskan bandwidth)

sumber:

https://ourscientific.wordpress.com/2019/10/19/identifikasi-kebutuhan-pengguna-terhadap-grafik-pada-aplikasi-berbasis-web/

Komentar

Postingan Populer